Harijanto Mamangkey: Sherman Diminta Evaluasi Kinerjanya Sebagai Pejabat Publik

Publishare.id- Terkait beredarnya informasi nama Sekda Boalemo Sherman Moridu akan dilantik pada senin (22/5/2023) nanti, salah satu anggota Dprd kabupaten boalemo Harijanto Mamangkey saat dihubungi lewat telepon selulernya menyampaikan bahwa dirinya secara pribadi tidak pernah mengusulkan nama sherman moridu sebagai penjabat bupati boalemo, hal ini bukan tanpa alasan, menurut ko’hari (sapaan akrab harijanto mamangkey) Sherman Moridu memiliki track record yang kurang baik sebagai pejabat publik.

Hal ini dibuktikan pada saat kepala desa se kabupaten boalemo bersama ibu-ibu dasawisma melakukan demo di parlemen modelomo menuntut hak mereka dibayarkan, Sherman Moridu selaku Sekda Boalemo sampai malam hari tak kunjung mendatangi gedung Dprd.

“Padahal pada saat itu posisi dari yang bersangkutan berada di dalam daerah. Belum lagi pada saat beberapa kali undangan rapat dengar pendapat di komisi satu, terkesan sekda boalemo tidak menghargai undangan DPRD. Padahal maksud dan tujuan diadakannya rapat dengar pendapat tersebut tidak lain untuk mencarikan solusi atas berbagai persoalan desa yang dikeluhkan oleh berbagai elemen masyarakat terkait,” papar aleg tiga periode ini.

Namun usulan DPRD terkait 3 nama ke kemendagri sudah disampaikan dan hampir dipastikan nama sherman moridu yang nantinya akan dilantik sebagai Penjabup Boalemo menggantikan penjabup saat ini sebagaimana berita yang beredar di beberapa media.

Melalui media ini Harijanto Mamangkey berharap, kelak ketika dilantik nanti, Sherman Moridu dapat melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait kinerjanya sebagai pejabat publik.

“Kebijakan yang nantinya akan dilahirkan bukan karena untuk keuntungan pribadi atau sekelompok orang akan tetapi benar-benar kebijakan yang pro rakyat terutama kaum marhaen dan wong cilik serta untuk kemajuan daerah, Hal ini disampaikan Harijanto bukan karena tidak sejalan dengan partai, justru dirinya sebagai kader PDI- Perjuangan senantiasa mengingat pesan dari ibu ketua umum bahwa kebahagiaan itu ada bukan karena kita berkoalisi dengan kekuasaan tapi kebahagiaan itu ada ketika kita tertawa dan menangis bersama rakyat,” tandasnya. (*)

Komentar