Adnan Entengo: Atasi Kemiskinan Jangan Hanya Satu OPD, Harus Keroyokan.!!!

Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Fraksi PKS Adnan Entengo

Publishare.id- Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo, Adnan Entengo , menghadiri  rapat dengar pendapat bersama Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, guna membahas progres program 2023 dan temuan-temuan dilapangan terkait penyaluran soal pengentasan kemiskinan.

Hal itu di ungkapkan oleh anggota komisi IV Adnan Entengo usai melaksanakan rapat bersama Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Senin (11/12/2023).

Adnan Entengo saat diwawancarai menyebut, soal pengentasan kemiskinan itu masih 119.000 KK yang harus segera di tuntaskan oleh pemerintah melalui Dinas Sosial Provinsi Gorontalo. Program-program seperti BLP3G, dll, dinilai belum cukup untuk mengentaskan kemiskinan. Maka dari Itu Adnan menghimbau untuk bisa berkordinasi serta berkolaborasi dengan instansi lain.

“119.000 KK lagi yang harus kita tuntaskan untuk kemiskinan di Gorontalo dengan sentuhan pemerintah terkait dengan program melalui Dinas Sosial web, kemudian juga bantuan untuk parah janda, Kemudian apalagi BLP3G itu belum cukup juga, harus ada koordinasi dengan instansi lain contoh,” Ungkap Adnan.

Di lain sisi, Adnan juga menyingung soal angka kemiskinan dari tahun 2012 hingga 2023 masih belum padahal bantuan sering tersalurkan, hal itu karena tragedi musibah 2019 yakni Covid. Covid dinilai menghambat penurunan angka kemiskinan. Maka dari itu Adnan menilai untuk kemiskinan memang tidak bisa tuntas hanya di selesaikan oleh satu OPD.

“Bisa tuntas hanya di diselesaikan oleh satu opd saja. Ini harus keroyok bersama. Makanya juga dengan opd lain ini harus dilakukan kolaborasi untuk apa namanya menyelesaikan kemiskinan,” terang Adnan.

Untuk program-program pengentasan kemiskinan yang dibuat oleh dinas sosial lanjut Adnan, setelah di konfirmasi hampir 100% sudah dilaksanakan sisanya masih menunggu Bimtek setelah itu akan dilakukan penyaluran.

“Ya tadi tadi itu yang kita ini beberapa apa namanya program misalnya web usaha ekonomi produktif itu itu sudah hampir 100% pelaksanaannya Yang lain tinggal ada bimtek dan setelah itu penyalurannya,” pungkasnya.(Adv/Ps04/Rendi)

Komentar