Publishare.id- Maraknya kasus bunuh diri di Provinsi Gorontalo, proteksi melalui pendekatan keluarga dan agama merupakan solusi awal dalam memutus angka meningkatnya kasus bunuh diri yang tercatat kian meningkat.
Berdasarkan laporan per/bulan Juli tahun 2023 tercatat angka bunuh diri telah mencapai 25 kasus.
Hal ini sangat memprihatinkan dan turut menyita perhatian semua publik.
Telah banyak tulisan yang dirilis oleh beberapa penulis, akademisi yang dimuat melalui media lokal hingga nasional, tidak lain adalah mengulas secara lugas masalah sebab dan problematika dari kasus bunuh diri ini.
Seusai menghadiri FGD tentang Maraknya Kasus Bunuh Diri yang digelar di Hotel Grand Q (3/8/2023), Anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, Yuriko Kamaru turut memberikan pandangan tentang fenomena ini.
Dirinya mengakui bahwa sejauh ini, sebagian besar kasus ini berawal dari masalah ekonomi keluarga hingga masalah romantisme.
“Ini sudah sangat memprihatinkan, olehnya sangat diperlukan edukasi melalui pendekatan keluarga hingga pendekatan agama,” ungkap Yuriko
Beberapa media lokal masih sementara menghimpun data terkait kasus bunuh diri di Gorontalo, ini menjadi data pegangan yang cukup kuat dalam merumuskan kebijakan, strategi hingga solusi konkret dalam memutus angka meningkatnya kasus.
Masalah ekonomi turut mendominasi meningkatnya kasus ini. Yuriko membeberkan bahwa sejau ini dirinya masih sementara mengumpulkan data terkait dengan besaran hutang yang sementara ditanggung oleh setiap masing-masing kepala rumah tangga maupun individu di Provinsi Gorontalo.
“Karena menjadi penyebab utama, kami masih sementara mengumpulkan data ada berapa rata-rata jumlah hutang yang ditanggung oleh setiap orang di Provinsi Gorontalo, baik hutang di leasing, bank, maupun koperasi,” terangnya.
Diakhir Wawancara, Yuriko mengungkapkan bahwa pihaknya sementara mencari solusi dengan menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Saya menghimbau jika ada problem atau masalah apapun itu, jangan dipendam sendiri. Cobalah untuk terbuka, jangan putus asa. Bunuh diri bukan solusi, sebaliknya hal ini justru menjadi dosa besar,” tandasnya.(Adv/Ps04/Zian)
