Publishare.id- Komisi 2 DPRD Provinsi Gorontalo menggelar rapat internal dalam rangka membahas dan menindaklanjuti kenaikan harga pangan seperti cabai yang sekarang terjadi lonjakan harga sampai dengan harga Rp.150.000/kg.
“Di minggu ini kami mengadakan rapat internal guna membahas harga pangan Cabai yang mulai naik,” kata Venny Anwar, Senin (18/12/2023).
Venny juga menambahkan, pihaknya secepatnya akan turun langsung ke pasar-pasar untuk melihat langsung kondisi yang terjadi di lapangan.
“kami akan mencoba akan turun lapangan untuk mengunjungi pasar-pasar guna untuk melihat langsung kondisi yang ada di pasar,” ujar Venny.
Politisi PDI-P ini juga menyampaikan, bahwa indikasi kenaikan harga cabai rawit terjadi lonjakan harga itu di sebabkan cuaca exstrim berkepanjangan yang menyebabkan masyarakat tidak bisa memanen hasil panen secara maksimal.
“Ya kenapa terjadi lonjakan kenaikan harga pangan, memang juga pertama kan kita melihat 6 bulan kemarin ini kan gagal panen di karekan cuaca yang ekstrem hal ini menjadi penyebab mengapa harga harga itu pada naik,” terang Venny.
Melihat tingginya lonjakan harga cabai di lapangan, pemerintah provinsi juga telah mengambil langkah dengan mengadakan pasar murah bersubsidi di beberapa titik lokasi.
“Sekarang ini Pemerintah Provinsi sekarang ini tengah ada program pasar mura. Nah, pasar murah ini bersubsidi salah satu cara untuk mengantisipasi dengan melonjaknya bahan yang naik ini,” jelasnya.
“Karena di pasar murah itu ada bahan-bahan yang seperti beras, minyak minyak goreng dan apalagi cabe dan bawang putih yang kalau di total harganya Rp150 ribu, tapi itu dijual ke masyarakat hanya Rp20 ribu saja,” tandasnya.(Adv/Ps04/Rendi)