Publishare.id,Gorontalo- Sebanyak 16 Ribu warga masyarakat Gorontalo kembali menjadi korban janji manis investasi bodong. Investasi Enel kekuatan hijau itu diketahui di ikuti sekitar 16 ribu member yang berasal dari berbagai macam kalangan seperti ASN, pekerja swasta dan ibu rumah tangga.
Melalui investasi enel kekuatan hijau ini, pada member dijanjikan dapat memperoleh keuntungan sebanyak 2 % setiap harinya selama 200 hari dari uang yang diinvestasikan. Dari hasil penelusuran, ada banyak pilihan yang ditawarkan kepada para member, mulai dari paket kecil senilai Rp.50.000 hingga paket paling tinggi senilai Rp. 100 Juta. Para member dijanjikan bisa memperoleh profit setiap harinya berdasarkan jumlah uang yang diinvestasikan. Contohnya jika member ikut paket Rp.50.000 Ribu maka profit yang masuk itu senilai Rp.1000. Ketika ada promo dari pihak enel maka member bisa memperoleh profit sebanyak Rp.2000. Sementara kalau member ikut paket senilai Rp.100.000.000, setiap harinya profit yang dijanjikan sebanyak Rp.2.000.000.
Kebohongan investasi Enel kekuatan hijau itu terkuak, setelah beberapa korban menuliskan beberapa cuitan keresahannya di akun media sosial Grup Facebook bernama Korban Enel Kekuatan Hijau yang beranggotakan 1.150 orang.
Wika Liem salah satu anggota grup facebook itu menuliskan, bahwa orang Gorontalo yang paling bertanggungjawab atas kerugian yang dialami oleh para member itu adalah Dwi Riana Handayani Ishak, Wika juga menulis, dana member yang berhasil dikumpulkan mencapai 11,621 milliar.
Dwi Riana Handayani Ishak yang disebut-sebut sebagai Maneger Enel di Gorontalo Sebagaimana dikutip dari Harian Gorontalo Post menceritakan awal mula dirinya mengenal investasi tersebut, investasi Enel mulai ada sejak tanggal 28 Feruari 2022. Sebelum dirinya diangkat menjadi Maneger di wilayah Gorontalo, Dwi awalnya hanya member biasa yang mendaftar lewat link dengan memilih paket Rp.50.000 dari seseorang berinisial Mr.Enel pada 24 Maret 2022.
Selang dua bulan berjalan barulah Dwi diangkat menjadi manager pada tanggal 7 Mei 2022.
“Waktu diangkat jadi manager itu saya harus pecah VIP 3, jadi 12 orang yang dibawah saya harus bisa top up sebanyak Rp.500.000,” terangnya.
Usai menerima mandat dan diangkat menjadi seorang Maneger, Dwi kemudian diberi uang oleh pihak Enel sebanyak R.18.000.000 untuk membuka kantor di Gorontalo, selang beberapa bulan kemudian Dwi membuka kantor unit di beberapa wilayah seperti, Unit 1 di Tilongkabila, Unit 2 di Wonggaditi, unit 3 di Tinaloga dan Unit 4 di Minahasa.
“Total member yang ada di saya itu sekitar 16 ribu, kalau di akumulasikan dan saya lihat di aplikasi totalnya mencapai Rp.10 Millar,” ungkapnya.
Dwi juga mengaku, pada bulan September mendatang dirinya akan mendapatkan pencairan 20 % dari Rp.10 Miliiar tersebut.
“Saya saja sekarang tidak terima apa-apa pak. Waktu di bandung saya dikasih amplop merah untuk biaya ganti rugi biaya perjalanan, tapi itu juga tidak bisa di cairkan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan OJK Tongam L Tobing menduga bahwa aplikasi Enel Energi hijau merupakan kegiatan money game yang dilakukan melalui aplikasi penghasil uang dengan kedok investasi yang menjanjikan keuntungan hingga 200 persen.
“Modusnya masyarakat diminta melakukan deposit serta melakukan rekrut member untuk bisa mendapatkan bonus yang tinggi, papar Tongam sebagaimana dikutip dari Tempo.co, Rabu (29/6/2022).
Tongam juga memastikkan aplikasi tersebut, merupakan invetasi ilegal yang tidak memiliki ijin dari regulator manapun.
“Kami imbau masyarakat untuk lebih berhati-hati segala modus tipu daya dari investasi bodong maupul pinjaman online ilegal,” pungkasnya.(PS/02/Hargo/Tempo.co)